Pengamat: Ide Tes Baca Al Quran Kekanak-Kanakan

josstoday.com

Surokim Abdussalam

JOSSTODAY.COM - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam menilai wacana tes membaca Al Quran kepada kandidat Calon Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019.

Ia menjelaskan, jika wacana ini semakin membuat gaduh kondisi perpolitikan Indonesia. Apalagi, Indonesia adalah negara berlandaskan kepada UUD 1945 dan Pancasila yang menghargai keberagaman beragama.

Selain itu, ia menilai jika tes-tes keagamaan sebagai pembuktian tidak fungsional utk ruang publik dan kebaikan bersama. Malah, tes seperti itu sangat potensial mematik konflik dan mematik diskusi yang tidak produktif bagi narasi Pemilu.

"Menurut saya tidak perlu karena itu urusan privat. Lebih baik hal-hal yang terkait kepentingan publik. Ide-ide tes baca Al Quran dan adzan itu kekanak-kanakan dan tidak substantif," kata Surokim saat dihubungi, Jumat (4/1/2019).

"Pilpres kita kali ini kelewat hobby membangun narasi-narasi artifisial dan mematik kontroversi keagamaan dangkal yang bisa mereduksi sesuatu yang sesungguhnya suci. Jangan seret Pilpres kehal hal yang privat dan potensial membuat gaduh dan konfliktual yang tidak substantif," imbuhnya.

Ia mengatakan jika Pilpres ini tidak perlu ada pembuktian-pembuktian yang tak sejalan dengan konteks yakni pemilihan. Para kandidat diharap bisa berlomba untuk memberikan program yang dapat menjadi solusi bagi masyarakat.

Karena itu, melihat kondisi ini akan membuat masyarakat semakin risih dengan politik yang kini terlalu berlebihan, serta tidak pantas dalam dijadikan sebagai pendidikan politik. (ais)

Pilpres 2019 Tes Baca Al Quran