JOSSTODAY.COM - Kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diklaim membuat senjata kimia yang belum sempurna di University of Mosul. Lokasi tersebut digunakan ISIS sebagai markas pusat selama 2,5 tahun selama berkuasa di Mosul.

Pasukan Irak yang didukung koalisi kemudian merebut kekuasaan di kampus itu pada pertengahan Januari 2017. Di antara gedung-gedung yang dipasangi ranjau, pasukan Irak menemukan bahan kimia di dalam universitas yang rusak parah dalam pertempuran.

Irak telah melakukan tes terhadap bahan kimia tersebut dan terbukti positif mengandung moster sulfur. "Universitas Mosul menjadi pusat program senjata kimia ISIS. Mereka (pasukan Irak dan koalisi) sudah menerima sampel positif, memang itulah yang terjadi di sana," kata juru bicara Pentagon Kapten Angkatan Laut Jeff Davis seperti dikutip dari AFP, Rabu (8/2/2017).

Lebih lanjut, Davis mengaku tidak tahu apakah ada orang yang tewas akibat bahan kimia tersebut.(far)

ISIS Senjata Kimia University of Mosul Pentagon